Rabu, 27 Mei 2009

Mengenal Routing Static

Rute Statik adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP “internetwork”.

Pentingnya Rute Statik

Rute Statik menjadi sangat penting jika software IOC Cisco tidak bisa membentuk sebuah rute ke tujuan tertentu. Rute Statik juga sangat berguna untuk membuat “gateway” untuk semua paket yang tidak bisa di”routing”.(default route).



“Stub Network”

Rute Statik, umumnya digunakan untuk jalur/path dari jaringan ke sebuah “stub network” (jaringan yang dibelakangnya tidak ada jaringan lain).



Sebuah “stub network’ (kadang di sebut “leaf node”) adalah jaringan yang hanya dapat diakses melalui satu rute. Seringkali, rute statik digunakan sebagai jalan satu-satunya untuk keluar masuk jaringan Stub.

Catatan : Rute statik dapat digunakan untuk koneksi ke suatu network yang tidak terhubung langsung dengan router anda. Untuk koneksi “end-to-end”, rute statik harus dikonfigurasi di dua arah.

Konfigurasi Rute Statik

Mengkonfigurasi Rute statik adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.

Perintah “ip route”

Perintah “ip route” digunakan untuk mengkonfigurasi sebuah rute statik dalam mode konfigurasi global.

ip route Command Syntax

Sintak untuk perintah “ip route” adalah sebagai berikut :
ip route [network][mask][gateway (address | interface)][distance][permanent]


Parameter Perintah “ip route”
network : Network atau subnet tujuan
mask : Subnet mask
address : Alamat IP router Hop berikutnya.(IP address of next-hop router)
interface : Nama interface yang digunakan untuk mencapai network tujuan. Interface dapat berupa interface point-to-point. Perintah tidak akan berfungsi jika interface adalah multiaccess (contoh “shared media Ethernet interface”).
distance (Optional) : Mendefinisikan “administrative distance”.
permanent (Optional) : Menyatakan bahwa rute tidak akan dihapus, ketika interface mati (shuts down).

Contoh Konfigurasi Rute Statik



Tugas rute statik untuk mencapai stub network 172.16.1.0 adalah melalui Router A karena hanya ini satu-satunya jalan untuk mencapai network 172.16.1.0.

Contoh rute statik:
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1


ip route : Identifikasi rute statik
172.16.1.0 : Alamat IP Stub Network
255.255.255.0 : Subnet Mask
172.16.2.1 : Alamat IP Router B

Catatan : Ini adalah sebuah rute “unidirectional”. Anda harus mengkonfigurasi rute dari arah/sisi lawan (Router B).

“Default Route”


“Default route” adalah tipe rute statik khusus. Sebuah “default route” adalah rute yang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.

“Default Route Forwarding”



Pada gambar di atas, Router B dikonfigurasi untuk meneruskan/forward semua frame ke network tujuan yang tidak terdaftar secara eksplisit dalam routing tabel Router A.

Contoh “Default Route”

Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.2

ip route : Menyatakan rute statik
0.0.0.0 : Rute ke “nonexistent subnet”(mencakup semua IP)
0.0.0.0 : Special mask mengindikasikan “default route”
172.16.2.2: Alamat IP Router A.

Kesimpulan

1. Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Untuk bisa me-routing, sebuah router harus tahu alamat tujuan, alamat asal/source, rute awal yang mungkin, dan path/jalur terbaik.
2. Informasi routing adalah router mempelajari, baik statik maupun dinamik, kemudian informasi tersebut ditempatkan dalam routing tabelnya.
3. Rute Statik adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP “internetwork”.
4. Untuk mengkonfigurasi sebuah rute statik, masukkan perintah “ip route” dengan diikuti parameter: network, mask, address/alamat, interface, dan jarak/distance.
5. “Default route” adalah tipe rute statik khusus. Sebuah “default route” adalah rute yang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.

Note :

Administrative distance (AD) adalah nilai acuan untuk memilih jalur/rute trafik.
Nilai semakin kecil adalah nilai yang lebih dipercaya/dipilih oleh si router, karena dianggap oleh algoritma routing merupakan jarak terpendek.

Kita bisa memanipulasi nilai AD, misal :
ip route 10.1.1.0 255.255.255.0 172.1.1.1 10
ip route 10.1.1.0 255.255.255.0 192.168.1.2 100

dari contoh diatas AD utk routing pertama adalah 10, dan AD utk routing kedua adalah 100. Maka trafik yang menuju ke 10.1.1.0 pasti melewati jalur 172.1.1.1, tetapi jika jalur/gateway 172.1.1.1 down, maka utk menuju ke 10.1.1.0 akan melalui jalur kedua yaitu 192.168.1.2, tetapi jika jalur pertama UP lagi, maka otomatis trafik akan pindah lagi ke jalur pertama

Untuk routing dinamik juga mempunyai AD , misal :
RIP : 120, IGRP : 100, OSPF : 110, EIGRP : 90, BGP : 200

Sumber : disini

2 komentar:

  1. Thanks ya,,,
    Gw jadi kebantu karena gw di suruh cari gambar default router,,, dan ada disini, dijelasin juga lagi
    sekali lagi Thanks

    BalasHapus
  2. Makasih buat infonya tentang Default Router OK

    BalasHapus